Pelatihan
Menulis Hari Ke-3
Jumat, 8
Januari 2021
Nara
Sumber: Dra. Sri Sugiatuti, M.Pd.
Tema :
Menulis Dengan Kekuatan Silahturahmi
Alhamdulillah
dapat mengikuti pelatihan menulis yang ke 3 bersama narasumber hebat Ibu Dra.
Sri Sugiatuti, M.Pd., yang sering dipanggil Ibu Kanjeng. Ibu Kanjeng merupakan
Pegiat Literasi Nusantara. Karir menulisnya semakin nyata di tahun 2010 saat
dua bukunya dapat diterbitkan yaitu ‘Buku SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris
untuk SMK” Erlangga, dan buku antologi ”Diary Ketika Buah Hati Sakit”. Buku
Keroyokan lainnya yaitu “25 /Kompasianers Merawat Indonesia” dalam rangka Hari
Kartini. Dan juga buku berikutnya “Indonesia Satu” Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi
Muara Kasih Ibu, Move On, Go To 2020. Email Bu Kanjeng yaitu astutianamudjono@gmail.com.
Mengikuti
Belajar menulis bersama Om Jay dan PGRI untuk hari ke-3 paparan yang diberikan
Bu Kanjeng sangat memberikan pengetahuan nyata bagi kita yang sedang mengawali
karir menulis (ingin menjadi penulis), Amiin. Demikian paparan yang disampaikan
Ibu Kanjeng setelah penulis resume.
Tema yang dibahas malam ini
merupakan tema yang sederhana, namun sangatlah penting dalam kehidupan kita
yaitu “Menulis dengan kekuatan silahturahmi”. Dengan silahturahmi kita akan
lebih mudah dalam menjalankan kegiatan kita, dan itu tentu saja dapat
mewujudkan tujuan kita, saya menyimpulkannya seperti itu. Tujuan kita adalah
menjadi penulis yang dapat menyumbangkan buah pikiran untuk menjadi inspirasi
bagi masyarakat Indonesia.
Blog Ibu Kanjeng yaitu http://www.srisugiatutipln.com kita
diberi waktu untuk menjelajahi tulisan-tulisan ibu Kanjeng yang dapat
memberikan motivasi dan pencerahan, dan yang utama untuk lebih mengenal bu
Kanjeng. Blok Ibu Kanjeng yaitu berjudul SALAM LITERASI, berisikan berbagai
tulisan diantaranya Mengenal Dunia Herbal, Diego Maradona, Allah Maha Baik,
Mamas Kancil Dan Raja Singa dan masih banyak lagi tulisan hasil buah pikiran
dari Ibu Kanjeng. Salah satu tulisan ibu Kanjeng yang membuat kami terenyuh
tentang seorang guru yang berada di daerah terpencil Gurdasus (Guru yang berada
di daerah Khusus) yang sudah seharusnya menerima buku tapi belum menerima buku.
Pada paparannya bu Kanjeng
mencermai niat dan tujuan kita menulis? Apakah tujuan bapak ibu belajar di
kelas ini hanya sebagai "pemburu
sertifikat " untuk kenaikan pangkat dan terlihat hebat karena berpredikat
guru yang pangkatnya terus meningkat? Boleh saja punya keinginan seperti itu.
Namun alangkah eloknya bila dibarengi dengan mengaplikasikan apa yang sudah
dipelajari dengan bukti fisik berupa sebuah buku tunggal, atau mulai tergerak
menulis di blog pribadi, blog keroyokan seperti
kompasiana, gurusiana, atau disatu komunitas yang memiliki Web dan kita diberi kesempatan untuk
meramaikan web tersebut.
Bu Kanjeng memberikan foto
buku-bukunya yang berjudul WOW ENGLISH IS SO EASY KID, CATATAN KORONA BU
KANJENG, THE STORIES OF WONDER WOMEN. Dan Bu Kanjeng mempersilahkan Bu Aam
untuk memilih salah satu buku yang akan dibahas bagaimana proses lahirnya buku
tersebut.
Seorang peserta bu Icha Vadeeva
memberi respon kepada Bu Kanjeng atas niat dan tujuan belajar menulis ini sebagai
berikut “Mohon maaf Bapak, tdk semua guru pemburu sertifikat dan ingin terlihat
hebat karena berpredikat pangkatnya trs meningkat. Saya dari awal grup ini
dibentuk oleh @Om Jay Pusdatikkom saya
sdh bergabung. Tp sy tdk memburu sertifikat. Krna sertifikat sy sdh cukup
bahkan lebih. Tapi saya lbh menggali ilmunya dan mengutamakan menyusun naskah buku, baik tunggal maupun
antologi. Dan Alhamdulillah salah satu buku tunggal saya sedang masa proses
penerbitan disalah satu penerbit di grup ini juga. Sekali lagi mohon maaf, tdk semua guru
pemburu sertifikat, pak🙏🏻🙏🏻🙏🏻😭” .
Ya saya pun berpendapat dalam
hati, kami yang ada di sini pastinya walaupun sedikit, ada rasa tertarik untuk
menulis, karena sejak dulu pun saya ingin sekali menulis, atau berbuat sesuatu
untuk menuangkan buah pikiran yang sekiranya berguna bagi orang lain,
mengispirasi. Kami memang tidak sekedar memburu sertifikat, lebih karena kami
sejak dahulu bahkan saya suka melirik buku, namun bakat terpendam itu masih
saya simpan saja. Alhamdulillah jika Bu Icha bahkan sudah membuat buku. Salut.
Kalau saya masih keteter waktunya.
Oke dilanjut, ternyata Bu Aam
memilih untuk membahas proses lahirnya buku Bu Kanjeng yang berjudul CATATAN
MOTIVASI DAN LITERASI BU KANJENG. Bu Kanjeng sempat menanyakan alasan Bu Aam
memilih buku tersebut, apakah tertarik dengan judul, cover, atau penulisnya.
Dan ternyata Bu Aam tertarik dengan ketiganya.
Bu Kanjeng membuat judul dengan
Rima yang sangat menarik, contoh lain judul yang menarik yaitu MENGGUGAH
SEMANGAT JIWA UNTUK BERTAKWA. Nah dalam pembahasan kali ini yaitu buku CATATAN
MOTIVASI DAN LITERASI BU KANJENG, tentu saja dengan adanya kata motivasi pada
judul bukunya, tentu buku ini sebagian berisi
motivasi, dapat dilihat dalam daftar isinya, sesuai dengan judulnya, tidak
membohongi pembacanya. Buku ini sudah
dibedah di acara YTPD di bab ke 5 khusus buku guru.
Buku ini diberi kata pengantar
oleh DR. Marzuki, M.Pd., yang merupakan Widia Iswara Hebat di Indonesia yang
berdomisili dan lebih banyak memberi
pelatihan di Jawa Timur. Bu Kanjeng mengenal beliau berkat silaturahmi
(komunikasi), maka dengan mudahnya
setelah draft ini diberikan kata pengantar sudah muncul. Bu Kanjeng sekali lagi
mengucapkan terimakasih atas kata pengantar yang beliau berikan di buku ini.
Dan itulah yang menjadi salah satu alasan tema belajar menulis malam ini
berjudul Menulis Dengan Kekuatan Silaturahmi, karena tanpa komunikasi, tanpa
silaturahmi, kegiatan dan tujuan kita tidak akan berjalan lancar.
Buku ini merupakan kumpulan dari
blog yang dimiliki bu Kanjeng, Blogspot, Wordpres,dan yang satu bentuk berbayar
setahun hanya Rp 150.000,00 rupiah.
Sinopsis dari buku ini sebagai
berikut. Menyajikan kalimat hebat tersebut adalah apapun yang dilakukan
seseorang itu hendaknya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, bermanfaat bagi
bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya, KH Dewantara. Saya
menyikapinya bahwa ini suatu ungkapan Penulis yang istiqomah sebagai hamba
Allah bermanfaat, serta dibutukan keberadaannya bagi orang lain. Buku berjudul
catatan literasi dan motivasi bu kan, hadir atas ijinnya.Tujuan terbitnya
mengabadikan tulisan, mengabadikan pengetahuan, buah pikiran, serta harapan
penulis, di dunia sementara ini., semangat menulis yang menggelora di atas
senja tidak mematahkan penulis untuk di usia senja. Buku ini merupakan kumpulan
tulisan dari beberapa blok dengan ditambahkan referensi dan kajian yang dikuti,
maka terbitlah buku ini.
Buku ini di susun kembali dengan
cara sederhana dan swasunting disana sini sangatlah perlu. Janganlah merangkap
sebagai penulis juga sebagai editor, berharap bisa menjadi asupan gizi para
peminat buku di dunia literasi.
Geliat literasi yang kian hari
bergerak dinamis membuka wawasan pembaca memiliki ketrampilan berbahasa, membaca
dan menulis, penulis menyusun buku ini dengan karakter tulisan yang
dimiliki, penulis mengajak dirinya
sendiri untuk berhati-hati dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi kehidupan.
Buku ini membuktikan bahwa menulis itu mudah.
The Stories of Wonder Women.
Hal yang paling saya pahami
setelah menyimak ini adalah pengertian antologi dan bagaimana cara menerbitkan
buku. Pengertian antologi adalah kumpulan, contoh antologi puisi berarti kumpulan puisi. Bisa dibuat oleh satu
penulis karena punya banyak puisi lalu dibukukan. Contoh : Antologi Puisi karya
Chusnul Chotimah. Ciri-cirinya merupakan kumpulan dengan tema yang sama atau
tema yang berbeda.
Ada pertanyaan dari Bapa Miftahul
Hadi Demak Jateng bagaimana memunculkan
ide dalam penyusunan buku antologi. Untuk membuat buku antologi ada panduan,
diawali dengan pengisian google form dan membuat grub, kemudian ditentukanlah tema dalam grup, dan kita menulis sesuai dengan tema yang
disodorkan, dengan halaman yang ditentukan, dan terdiri dari pendahuluan, isi,
dan penutup.
Ada pertanyaan menarik dari Ghurrotus Bondowoso
yang menanyakan cara meresume yng baik. Bu Kanjeng menjelaskan bahwa meresum
yang baik adalah resume adalah ringkasan bukan kopi paste sesuai pemahaman
penulis. Yang kita butuhkan, yang bisa mencerahkan orang lain, itulah yang kita
tulis. Tidak perlu menuls semua tapi point-pointnya saja. Tulislah sekitar 7
paragraf. Resume merupakan catatan untuk
kita sendiri atau orang lain agar memahami apa yang kita tulis sebagai
pengetahuan.
Untuk antologi yang lain bisa
ditulis secara berbarengan, istilahnya
sekarang Nobar. jadi ada 1 tema ditulis lebih dari 1 orang, Yang naskahnya
dikumpulkan oleh kurator, bisa lebih 25 penulis dalam 1 buku, dan bisa sampai
jilid 2. Buku Antologi ini dengan tema yang sama, namun tulisan yang berbeda
sesuai dengan sudut pandang masing-masing penulis dan sesuai dengan
karakternya, lalu dijadikan dalam 1 buku.
Berikut ini masih berkaitan dengan
pertanyaan sebelumnya, merupakan jawaban dari pertanyaan Bu Dwi dari MukoMuko
Bengkulu, bagaimana menggabungkan tulisan kita dalam blog untuk menjadi sebuah
buku apakah harus kita pisahkan? yang
pertama yaitu sesuaikan judulnya, kemudian kita pilih satu tema, baru kemudian
dijadikan buku. Tapi semua tema bisa, namun disesuaikan judulnya contoh catatan
bla bla bla, serba-serbi bla bla bla.
Tema menulis dalam blok antara satra dan non sastra. Jika sastra
misalnya puisi, cerpen (dengan diksi yang sangat memikat), sedangkan penulisan
non sastra adalah lebih kepada story telling (pengalaman), seperti buku-bukunya
Om Jay, dari sesuatu yang dilihat, dari sesuatu yang dibaca.
Syarat membuat buku yang
ditanyakan bu Herni Sunarya, Bu Kanjeng menjelaskan, bahwa ketika memulai
menulis kita boleh dengan kertas ukuran A4 yang kemudian diubah ke A5
ukuran 14 X 21, dan untuk jumlah
halaman, kalau buku ISBN minimal 75 halaman.
Dan jawaban pertanyaan ke 2 bagaimana agar tulisan kita menarik, dapat
dilihat google trend, sesuai dengan kebutuhan, atau buku pandemi, atau pun buku
yang disebut dengan evergreen seperti parenting, motivasi, novel, intinya
sesuai dengan kebutuhan jaman. Untuk tulisan menarik kiatnya kita rajin
membaca, baru dapat menulis dengan baik dan menarik orang untuk membacanya.
Hal yang paling penting dalam sesi
tanya jawab adalah mengenai jawaban dari pertanyaan Saudara Heri mengenai naskah yang akan dikirim ke
penerbit, apakah sudah mengikuti tempale penerbit atau berupa naskah word saja.
Bu Kanjeng menerangkan bahwa dalam mengirim buku dapat diterima dalam bentuk
draft berupa kertas ukuran A4 Word, asalkan telah lengkap berupa judul, daftar
isi, naskah, daftar pustaka, profil penulis.
Saya berharap setelah menyimak
buatlah resume yang sesuai dengan penerimaan bapak ibu.
TN 74
Tidak ada komentar:
Posting Komentar