Sabtu, 16 Januari 2021

Pelatihan Menulis Hari Ke-3

Jumat, 8 Januari 2021

Nara Sumber: Dra. Sri Sugiatuti, M.Pd.

Tema : Menulis Dengan Kekuatan Silahturahmi

 

Alhamdulillah dapat mengikuti pelatihan menulis yang ke 3 bersama narasumber hebat Ibu Dra. Sri Sugiatuti, M.Pd., yang sering dipanggil Ibu Kanjeng. Ibu Kanjeng merupakan Pegiat Literasi Nusantara. Karir menulisnya semakin nyata di tahun 2010 saat dua bukunya dapat diterbitkan yaitu ‘Buku SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK” Erlangga, dan buku antologi ”Diary Ketika Buah Hati Sakit”. Buku Keroyokan lainnya yaitu “25 /Kompasianers Merawat Indonesia” dalam rangka Hari Kartini. Dan juga buku berikutnya “Indonesia Satu”  Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi Muara Kasih Ibu, Move On, Go To 2020. Email Bu Kanjeng yaitu astutianamudjono@gmail.com.

Mengikuti Belajar menulis bersama Om Jay dan PGRI untuk hari ke-3 paparan yang diberikan Bu Kanjeng sangat memberikan pengetahuan nyata bagi kita yang sedang mengawali karir menulis (ingin menjadi penulis), Amiin. Demikian paparan yang disampaikan Ibu Kanjeng setelah penulis resume.

Tema yang dibahas malam ini merupakan tema yang sederhana, namun sangatlah penting dalam kehidupan kita yaitu “Menulis dengan kekuatan silahturahmi”. Dengan silahturahmi kita akan lebih mudah dalam menjalankan kegiatan kita, dan itu tentu saja dapat mewujudkan tujuan kita, saya menyimpulkannya seperti itu. Tujuan kita adalah menjadi penulis yang dapat menyumbangkan buah pikiran untuk menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia.

Blog Ibu Kanjeng yaitu http://www.srisugiatutipln.com kita diberi waktu untuk menjelajahi tulisan-tulisan ibu Kanjeng yang dapat memberikan motivasi dan pencerahan, dan yang utama untuk lebih mengenal bu Kanjeng. Blok Ibu Kanjeng yaitu berjudul SALAM LITERASI, berisikan berbagai tulisan diantaranya Mengenal Dunia Herbal, Diego Maradona, Allah Maha Baik, Mamas Kancil Dan Raja Singa dan masih banyak lagi tulisan hasil buah pikiran dari Ibu Kanjeng. Salah satu tulisan ibu Kanjeng yang membuat kami terenyuh tentang seorang guru yang berada di daerah terpencil Gurdasus (Guru yang berada di daerah Khusus) yang sudah seharusnya menerima buku tapi belum menerima buku.

Pada paparannya bu Kanjeng mencermai niat dan tujuan kita menulis? Apakah tujuan bapak ibu belajar di kelas ini  hanya sebagai "pemburu sertifikat " untuk kenaikan pangkat dan terlihat hebat karena berpredikat guru yang pangkatnya terus meningkat? Boleh saja punya keinginan seperti itu. Namun alangkah eloknya bila dibarengi dengan mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari dengan bukti fisik berupa sebuah buku tunggal, atau mulai tergerak menulis di blog pribadi, blog keroyokan seperti  kompasiana, gurusiana, atau disatu komunitas yang  memiliki Web dan kita diberi kesempatan untuk meramaikan web tersebut.

Bu Kanjeng memberikan foto buku-bukunya yang berjudul WOW ENGLISH IS SO EASY KID, CATATAN KORONA BU KANJENG, THE STORIES OF WONDER WOMEN. Dan Bu Kanjeng mempersilahkan Bu Aam untuk memilih salah satu buku yang akan dibahas bagaimana proses lahirnya buku tersebut.

Seorang peserta bu Icha Vadeeva memberi respon kepada Bu Kanjeng atas niat dan tujuan belajar menulis ini sebagai berikut “Mohon maaf Bapak, tdk semua guru pemburu sertifikat dan ingin terlihat hebat karena berpredikat pangkatnya trs meningkat. Saya dari awal grup ini dibentuk oleh @Om Jay Pusdatikkom  saya sdh bergabung. Tp sy tdk memburu sertifikat. Krna sertifikat sy sdh cukup bahkan lebih. Tapi saya lbh menggali ilmunya dan mengutamakan  menyusun naskah buku, baik tunggal maupun antologi. Dan Alhamdulillah salah satu buku tunggal saya sedang masa proses penerbitan disalah satu penerbit di grup ini juga.  Sekali lagi mohon maaf, tdk semua guru pemburu sertifikat, pak🙏🏻🙏🏻🙏🏻😭” .

Ya saya pun berpendapat dalam hati, kami yang ada di sini pastinya walaupun sedikit, ada rasa tertarik untuk menulis, karena sejak dulu pun saya ingin sekali menulis, atau berbuat sesuatu untuk menuangkan buah pikiran yang sekiranya berguna bagi orang lain, mengispirasi. Kami memang tidak sekedar memburu sertifikat, lebih karena kami sejak dahulu bahkan saya suka melirik buku, namun bakat terpendam itu masih saya simpan saja. Alhamdulillah jika Bu Icha bahkan sudah membuat buku. Salut. Kalau saya masih keteter waktunya.

Oke dilanjut, ternyata Bu Aam memilih untuk membahas proses lahirnya buku Bu Kanjeng yang berjudul CATATAN MOTIVASI DAN LITERASI BU KANJENG. Bu Kanjeng sempat menanyakan alasan Bu Aam memilih buku tersebut, apakah tertarik dengan judul, cover, atau penulisnya. Dan ternyata Bu Aam tertarik dengan ketiganya.

Bu Kanjeng membuat judul dengan Rima yang sangat menarik, contoh lain judul yang menarik yaitu MENGGUGAH SEMANGAT JIWA UNTUK BERTAKWA. Nah dalam pembahasan kali ini yaitu buku CATATAN MOTIVASI DAN LITERASI BU KANJENG, tentu saja dengan adanya kata motivasi pada judul bukunya, tentu buku ini  sebagian berisi motivasi, dapat dilihat dalam daftar isinya, sesuai dengan judulnya, tidak membohongi pembacanya.  Buku ini sudah dibedah di acara YTPD di bab ke 5 khusus buku guru.

Buku ini diberi kata pengantar oleh DR. Marzuki, M.Pd., yang merupakan Widia Iswara Hebat di Indonesia yang berdomisili  dan lebih banyak memberi pelatihan di Jawa Timur. Bu Kanjeng mengenal beliau berkat silaturahmi (komunikasi),  maka dengan mudahnya setelah draft ini diberikan kata pengantar sudah muncul. Bu Kanjeng sekali lagi mengucapkan terimakasih atas kata pengantar yang beliau berikan di buku ini. Dan itulah yang menjadi salah satu alasan tema belajar menulis malam ini berjudul Menulis Dengan Kekuatan Silaturahmi, karena tanpa komunikasi, tanpa silaturahmi, kegiatan dan tujuan kita tidak akan berjalan lancar.

Buku ini merupakan kumpulan dari blog yang dimiliki bu Kanjeng, Blogspot, Wordpres,dan yang satu bentuk berbayar setahun hanya Rp 150.000,00 rupiah.

Sinopsis dari buku ini sebagai berikut. Menyajikan kalimat hebat tersebut adalah apapun yang dilakukan seseorang itu hendaknya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya, KH Dewantara. Saya menyikapinya bahwa ini suatu ungkapan Penulis yang istiqomah sebagai hamba Allah bermanfaat, serta dibutukan keberadaannya bagi orang lain. Buku berjudul catatan literasi dan motivasi bu kan, hadir atas ijinnya.Tujuan terbitnya mengabadikan tulisan, mengabadikan pengetahuan, buah pikiran, serta harapan penulis, di dunia sementara ini., semangat menulis yang menggelora di atas senja tidak mematahkan penulis untuk di usia senja. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari beberapa blok dengan ditambahkan referensi dan kajian yang dikuti, maka terbitlah buku ini.

Buku ini di susun kembali dengan cara sederhana dan swasunting disana sini sangatlah perlu. Janganlah merangkap sebagai penulis juga sebagai editor, berharap bisa menjadi asupan gizi para peminat buku di dunia literasi.

Geliat literasi yang kian hari bergerak dinamis membuka wawasan pembaca memiliki ketrampilan berbahasa, membaca dan menulis, penulis menyusun buku ini dengan karakter tulisan yang dimiliki,  penulis mengajak dirinya sendiri untuk berhati-hati dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi kehidupan. Buku ini membuktikan bahwa menulis itu mudah.

 

The Stories of Wonder Women.

 

 

 

Hal yang paling saya pahami setelah menyimak ini adalah pengertian antologi dan bagaimana cara menerbitkan buku. Pengertian antologi adalah kumpulan, contoh antologi puisi  berarti kumpulan puisi. Bisa dibuat oleh satu penulis karena punya banyak puisi lalu dibukukan. Contoh : Antologi Puisi karya Chusnul Chotimah. Ciri-cirinya merupakan kumpulan dengan tema yang sama atau tema yang berbeda.

Ada pertanyaan dari Bapa Miftahul Hadi  Demak Jateng bagaimana memunculkan ide dalam penyusunan buku antologi. Untuk membuat buku antologi ada panduan, diawali dengan pengisian google form dan membuat grub, kemudian  ditentukanlah tema dalam grup,  dan kita menulis sesuai dengan tema yang disodorkan, dengan halaman yang ditentukan, dan terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup.

Ada  pertanyaan menarik dari Ghurrotus Bondowoso yang menanyakan cara meresume yng baik. Bu Kanjeng menjelaskan bahwa meresum yang baik adalah resume adalah ringkasan bukan kopi paste sesuai pemahaman penulis. Yang kita butuhkan, yang bisa mencerahkan orang lain, itulah yang kita tulis. Tidak perlu menuls semua tapi point-pointnya saja. Tulislah sekitar 7 paragraf.  Resume merupakan catatan untuk kita sendiri atau orang lain agar memahami apa yang kita tulis sebagai pengetahuan.

Untuk antologi yang lain bisa ditulis secara berbarengan,  istilahnya sekarang Nobar. jadi ada 1 tema ditulis lebih dari 1 orang, Yang naskahnya dikumpulkan oleh kurator, bisa lebih 25 penulis dalam 1 buku, dan bisa sampai jilid 2. Buku Antologi ini dengan tema yang sama, namun tulisan yang berbeda sesuai dengan sudut pandang masing-masing penulis dan sesuai dengan karakternya, lalu dijadikan dalam 1 buku.

Berikut ini masih berkaitan dengan pertanyaan sebelumnya, merupakan jawaban dari pertanyaan Bu Dwi dari MukoMuko Bengkulu, bagaimana menggabungkan tulisan kita dalam blog untuk menjadi sebuah buku apakah harus kita pisahkan?  yang pertama yaitu sesuaikan judulnya, kemudian kita pilih satu tema, baru kemudian dijadikan buku. Tapi semua tema bisa, namun disesuaikan judulnya contoh catatan bla bla bla, serba-serbi bla bla bla.

Tema menulis dalam  blok antara satra dan non sastra. Jika sastra misalnya puisi, cerpen (dengan diksi yang sangat memikat), sedangkan penulisan non sastra adalah lebih kepada story telling (pengalaman), seperti buku-bukunya Om Jay, dari sesuatu yang dilihat, dari sesuatu yang dibaca.

Syarat membuat buku yang ditanyakan bu Herni Sunarya, Bu Kanjeng menjelaskan, bahwa ketika memulai menulis kita boleh dengan kertas ukuran A4 yang kemudian diubah ke A5 ukuran  14 X 21, dan untuk jumlah halaman, kalau buku ISBN minimal 75 halaman.  Dan jawaban pertanyaan ke 2 bagaimana agar tulisan kita menarik, dapat dilihat google trend, sesuai dengan kebutuhan, atau buku pandemi, atau pun buku yang disebut dengan evergreen seperti parenting, motivasi, novel, intinya sesuai dengan kebutuhan jaman. Untuk tulisan menarik kiatnya kita rajin membaca, baru dapat menulis dengan baik dan menarik orang untuk membacanya.

Hal yang paling penting dalam sesi tanya jawab adalah mengenai jawaban dari pertanyaan Saudara  Heri mengenai naskah yang akan dikirim ke penerbit, apakah sudah mengikuti tempale penerbit atau berupa naskah word saja. Bu Kanjeng menerangkan bahwa dalam mengirim buku dapat diterima dalam bentuk draft berupa kertas ukuran A4 Word, asalkan telah lengkap berupa judul, daftar isi, naskah, daftar pustaka, profil penulis.

Saya berharap setelah menyimak buatlah resume yang sesuai dengan penerimaan bapak ibu.

TN 74

Tidak ada komentar: